Senin, 09 Mei 2016

Geografi dan Iman Kristen


Geografi dan Iman Kristen
 Dr. Khoe Yao Tung, M.Sc.Ed,. M.Ed

            Geografi dunia yang ditulis dalam perspektif Alkitab adalah geografi yang menyatakan bahwa Allah pencipta dan berdaulat yang menyertai kehidupan manusia dalam dunia ciptaan-Nya, God is the Designer, Creator, and Sustainer on the universe. Alkitab menjadi kunci untuk memahami geografi dunia, memampukan kita untuk memahami tujuan dan rencana Allah bagi dunia dan umat manusia. Geografi dunia mempelajari pemahaman fisik dunia dengan mempelajari tempat, daerah, lingkungan, masyarakat, budaya, termasuk, sungai, batuan gunung, kota, negara dan tempat-tempat di seluruh dunia, singkatnya pengetahuan tempat kehidupan manusia. Mempelajari geografi dunia dalam perspektif Alkitab menyediakan banyak kesempatan untuk menyatakan kemuliaan bagi Allah Pencipta. Melalui ilmu geografi tentang bumi, gunung, sungai dan semua realitas ciptaan alam, manusia semakin menyaksikan kedaulatan Allah Pencipta, semakin jelas kesaksian pernyataan umum pada manusia.
            Pembelajaran geografi juga menekankan tempat fisik kehidupan manusia (physical geography), habitat hidup manusia dan ciptaan Allah lainnya. Secara tradisional world geography mempelajari pemahaman praktis pengelolaan sumber-sumber alam dan bumi. Geografi mempelajari bumi, sumber-sumber alam, perpindahan manusia, sejarah, termasuk perjalanan misi amanat penginjilan (pilgrim). Geografi dalam sudut pandang evolusi, melihat geografi sebagai bagian dari perjalanan evolusi dari pembentukan batu-batuan bumi. Dalam sudut pandang evolusi, mereka melihat gejala-gejala alam dan membuat asumsi-asumsi tentang terjadinya perubahan dari satu kejadian dengan kejadian lainnya, melakukan perbandingan dari satu mahkluk dengan mahkluk lainnya. Mereka membandingkan kehidupan masa lalu dan sekarang dan mengaitkannya tanpa dasar perkiraan-perkiraan.
            World geography dalam perspektif Kristen menekankan penciptaan yang memuliakan Allah sebagai pencipta. Alkitab menyatakan bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah pencipta. Allah adalah Allah yang berdaulat dalam kehidupan manusia  Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka” (Kis. 17:24-26). pasal ini menjelaskan dua hal penting tentang kebenaran: pertama, setiap manusia berasal dari satu turunan. Kedua, Allah menyatakan bahwa manusia pertama menurunkan keberadaan banyak bangsa dalam dunia.
            Pendidik Kristen harus hidup dalam God-centered universe. Dalam perspektif ini, kekristenan membahas geografi dalam empat hal yaitu place, physical, people, and pilgrim. Kekristenan juga membahas masyarakat dunia yang hidup dalam alam, lingkungan dan budayanya, membandingkannya dengan masyarakat sekitar dalam hubungannya dengan tuhan-tuhannya. Perbandingan yang membahas masyarakat, budaya, dan alam yang berkaitan kelaparan, kemiskinan, dan pemanfaatan alam yang menyimpang. World geography juga membahas kekristenan yang membentuk masyarakat yang diberkati Tuhan Yesus. Melalui budaya dunia, pembelajaran juga mengapresiasi iman pada Yesus Kristus dan menginspirasi murid-murid untuk menjadi pengikut Kristus yang mengelola dunia dalam kasih anugerah Tuhan. Melalui pembelajaran geografi dan budaya dunia, murid akan lebih menghargai iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus dan memberikan beban untuk memberitakan kabar baik bagi jutaan hidup manusia yang tersesat.

Lapisan batuan Grand Canyon dan Umur bumi
Tanyakan kepada setiap pendidik Kristen, berapa usia bumi? Berapa lama planet ini sudah ada? Tanyakan pada kebanyakan orang Kristen, sebagian dari kita tidak memberikan jawab karena ketidakpedulian atau ketidaktahuan mereka. Sebagian akan memberikan jawaban spontan bahwa bumi diciptakan dalam hitungan sekitar enam sampai sepuluh ribu tahun. Orang Kristen yang lain akan memberitahu bahwa usia bumi berumur 4,5 miliar tahun. Dan justru yang menambah kebingungan kita suatu kenyataan bahwa kita dapat menemukan kedua pendapat terdapat pada kalangan pendidik, penginjil dan bahkan dari kalangan teolog konservatif.
Saintis dan ilmuwan Kristen yang meyakini young-earth dan old-earth berdasarkan usia bumi adalah perbedaan dalam penafsiran Alkitab dan masalah interpretasi[1]. Pendukung dari young-earth kreasionis adalah Henry Morris, Duane Gish, dan Steve Austin, dari Institute for Creation Research, mereka menafsirkan hari-hari pada kitab Kejadian 1 sebagai waktu yang literal 24 jam hari. Silsilah dari kitab Kejadian 5 dan 11 sebagai generasi keturunan dalam waktu berturut-turut, dan banjir besar sebagai peristiwa bencana universal. Hal ini meninggalkan sedikit ruang bagi usia bumi yang sebenarnya bahwa usia bumi tidak lebih dari sepuluh ribu sampai tiga puluh ribu tahun.
Pendukung dari old-earth kreasionis antara lain astronom Hugh Ross. Ia melihat hari-hari pada kitab Kejadian sebagai jangka waktu yang lama, bahkan mungkin jutaan tahun. Kejadian 1 menjelaskan terungkapnya ciptaan Tuhan melalui periode besar waktu. Banjir Nuh memberikan akibat yang tidak terlalu banyak pada batuan geologi bumi. Kreasionis old-earth yang lain hanya menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan  dalam Kejadian 1 adalah bentuk gambaran sastra Timur kuno menggambarkan ciptaan yang sempurna. Dalam pandangan mereka Kejadian 1 tidak pernah dimaksudkan untuk meng- komunikasikan sejarah, Kesaksian fakta pengetahuan dan wahyu alam Allah, seringkali sulit untuk mengkorelasikan dengan pandangan ini. Bumi memiliki banyak lapisan sedimen ribuan meter tebalnya. Bagaimana bencana yang hanya berdurasi selama satu tahun membentuk lapisan sedimen ini? Pembahasan kemudian beralih ke geologi , banjir, dan Grand Canyon
The Grand Canyon menyediakan tempat yang sangat baik untuk mempertimbangkan teori kedua teori di atas. The Grand Canyon hampir tiga ratus mil panjang, satu mil dalam, dan 4-12 mil lebar lempengan. Institute for Creation Research (ICR), sebuah organisasi Kristen pendukung kreasionis young-earth. Mereka meyakini strata lapisan-lapisan batuan di Grand Canyon terbentuk selama banjir Nuh yang terjadi hanya lima ribu tahun yang lalu. Kebanyakan ahli geologi, termasuk kreasionis old-earth Kristen, percaya bahwa strata lapisan terjadi selama ratusan juta tahun. Untuk mempelajari usia bumi, ICR dengan berbagai  ilmuwan ahli geologi , fisika , dan biologi, melakukan penelitian di Grand Canyon, termasuk memperhatikan kemunculan fosil  kompleksitas fosil ngarai awal, usia medan magnet bumi, peran pergeseran benua dalam timbulnya banjir, di mana zaman es cocok untuk young-earth model, teori kanopi-air, carbon-14, dan pengukuran waktu basal Grand Canyon ( lapisan batuan yang berasal dari aliran lava kuno ) .
ICR meneliti Great unconformity antara lapisan Tapeats Sandstone, dengan perkiraan pada usia sekitar 500 juta tahun, dengan lapisan Hakatai Shale perkiraan usia sekitar 1,5 miliar tahun. Kedua formasi terbentuk dengan perbedaan perhitungan hampir satu miliar tahun terpisah dalam waktu, namun lapisannya letaknya tepat di atas lapisan yang lain. Ada perbedaan satu miliar tahun yang hilang di antara mereka perhitungan prakiraan waktu tersebut.
Alkitab menyatakan kesalahan prinsip uniformitarianisme (“the present it the key to the past”), prinsip ini adalah doktrin utama yang diajarkan dalam memahami usia bumi.  Kelemahan uniformitariasnisme terkait tidak adanya banjir besar setelah jaman Nuh, yang menghampiri seluruh permukaan bumi pada masa kini, sehingga efek proses pelapukan berbatuan tidak dapat diteliti dengan tepat.[2] Alkitab menyatakan kegagalan uniformitarianisme seperti yang dinyatakan dalam 2 Petrus 3:3-4,  “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
ICR memberikan keyakinan iman bahwa strata lapisan tanah adalah hasil dari banjir Nuh dan lapisan Grand Canyon terjadi segera sesudah banjir tersebut, termasuk gelombang kekerasan yang luar biasa mampu memecahkan batu-batu besar dan mengangkut mereka lebih dari satu mil sebelum diendapkan juga berdasarkan ngarai yang berdiri sebagai bukti besar untuk kekuatan Allah, penghakiman, dan anugerah kasih karunia. Batuan-batuan yang berasal dari batuan vulkanik merupakan cara terbaik untuk digunakan untuk menentukan umur batuan dari penanggalan C-14. Dengan metode C-14 penanggalan dapat ditentukan dari unsur-unsur radiometrik yang banyak di dalamnya. The Grand Canyon memiliki batuan vulkanik di dekat bagian bawah dan di atas. ICR telah terlibat dalam proyek pengukuran dari beberapa tahun terakhir sampai dengan batuan vulkanik. Hasilnya tidak hanya mempertanyakan usia batuan, strata lapisan Grand Canyon tetapi juga penanggalan radiometric dating untuk erosi yang terjadi dan  keandalan penanggalan waktu yang cukup lama.
Bahkan betapa indahnya dunia yang telah diukir Tuhan bagi kita untuk menghuninya. Kasih-Nya lebih besar daripada yang pemahaman kita, jauh lebih besar daripada Grand Canyon. Ditengah pro dan kontra antara perspektif young-earth dan old-earth. Penciptaan adalah peristiwa sejarah yang sebenarnya, Adam dan Hawa adalah orang-orang yang nyata, dan banjir Nuh adalah sejarah nyata juga. Tapi menemukan tanda-tanda fisik dari peristiwa ini bisa menjadi bisnis yang rumit. Kita perlu mendorong penyelidikan ilmiah baik dari perspektif young-earth dan old-earth karena kesaksian firman Allah, kebenaran firman Tuhan, dan wahyu-Nya.

Penutup
Geografi dalam perspektif Alkitab adalah geografi yang menyaksikan bahwa Allah pencipta dan berdaulat yang menyertai kehidupan manusia dalam dunia ciptaan-Nya. Geografi harus berdasarkan pada God-centered universe. Dalam perspektif ini, kekristenan membahas geografi dalam empat P yaitu place, physical, people, and pilgrim. Geografi harus membahas kekristenan yang membentuk masyarakat yang diberkati Tuhan Yesus. Pembelajaran Geografi harus mengapresiasi iman pada Tuhan Yesus Kristus dan menginspirasi murid-murid untuk menjadi pengikut Kristus yang mengelola dunia dalam konsumasi dan kasih anugerah Tuhan.


[1] Dr. Ray Bohlin,1993 Probe Ministries
[2] Ronald A. Horton, ed. Christian Education: Its Mandate and Mission (Greenville, South Carolina: Journey forth, BJU Press, 1992), hlm 153