A Dangerous Method dan
Pandangan Kristen tentang Manusia
Dr. Khoe Yao Tung, MSc.Ed, M.Ed
Pernah melihat film psikologi A Dangerous Method, film ini adalah
kisah antara Freud dan Jung, dua orang yang sebenarnya berbeda metode dalam
memberikan terapi psikologisnya. A Dangerous Method adalah film dengan latar belakang sejarah psikologi yang
dibuat tahun
2011, film ini disutradarai oleh David
Cronenberg dan dibintangi oleh Keira Knightley, Viggo Mortensen, Michael
Fassbender, dan Vincent Cassel. Film A Dangerous Method merupakan kisah tentang ilmuwan psikologi
Sigmund Freud dan Carl Jung yang
menangani pasien yang bernama Sabina Spielrein dengan cara yang berbeda.
Sabina Spielrein adalah seorang wanita muda yang sangat cantik.
Sayang masa lalunya yang suram membuatnya jadi wanita dengan kondisi psikologis
yang labil. Carl Jung berharap bisa menyembuhkan Sabina dengan menggunakan
teori yang ditemukan Freud. Sayangnya, di tengah masa terapi, Jung dan Sabina
terlibat hubungan yang tak seharusnya terjadi antara pasien dan dokter. Ketika
Carl berusaha mengakhiri hubungan ini, saat itulah Freud menjadi orang ketiga
dalam hubungan pribadi ini.
Siapa Freud dan Jung?
Sigmund Freud (1856-1939) adalah bapak psikoseksual, psikoanalisis, dokter,
ahli ilmu faal, dan pemikir
psikologi
kelahiruan Austria yang berpengaruh di awal abad
kedua puluh. Awalnya Freud bekerjasama dengan Joseph Breuer dalam memaparkan bahwa pikiran manusia sebagai sistem energi yang kompleks. Freud menekankan konsep alam bawah sadar, tahapan perkembangan seksualitas anak, dan represi manusia. Teorinya mengusulkan rekening tripartit dari pikiran semua
struktur bagian dari kerangka konseptual dan terapi. Teorinya yang radikal menjadi acuan untuk memahami perkembangan psikologis
manusia dan pengobatan kondisi mental yang abnormal. Meskipun beberapa
manifestasi psikoanalisis yang ada saat ini, secara mendasar dapat ditelusuri langsung kembali pada pemikiran Freud. Teorinya memiliki implikasi besar pada berbagai bidang psikologi, antropologi,
semiotika, dan seni. Namun, hasil
pemikiran Freud
yang terpenting adalah psikoanalisis, ia menyatakan ilmu tentang pikiran manusia
merupakan subyek
perdebatan kritis dan kontroversi dalam psikologi. Metode konselingnya
lebih banyak “gali akar” masalah dengan mengungkap kasus-kasus lamanya dan
membongkarnya dengan memberikan kesadaran bagi pasiennya, dengan terapi dan
sugesti mentalnya.
Carl Gustav Jung (1875 -1961) adalah seorang
psikiater Swiss dan pendiri psikologi analitis. Tulisan pertama psikologinya tentang pikiran manusia paling banyak dibaca masyarakat di
abad kedua puluh. Pengaruhnya telah terbukti monumental, implementasinya beragam seperti yang dilakukan bersama-sama Sigmund Freud, walaupun pendekatan psikoterapi keduanya cukup berbeda. Jung menganggap conciousness merupakan bagian penting untuk perkembangan psikologis. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam meneliti aspek kesadaran dan kehidupan, seperti diungkapkan dalam bentuk
simbolik melalui mimpi dan pengalaman rohani lainnya. Ia menganggap teorinya dapat diterapkan untuk orang-orang dengan gangguan
mental, Berbeda dengan Freud
yang menekankan aspek libido dan seksualitas. Jung memberikan tempat pada pengalaman religius pribadinya, ia
menulis dengan rinci, hubungannya bersama
dengan Tuhan, di dalam otobiografinya.
Namun, ia tidak memasukan konsep
religiusitas
agama secara eksplisit dalam teori psikologinya.
Perbedaan
kedua teorinya
Carl
Gustav Jung bisa disebut tidak langsung sebagai murid Sigmund Freud. Jung
dilahirkan pada tahun 1875 di Kesswil dan meninggal pada tahun 1961 di Kusnach,
Swiss. Ia lulus dari Fakultas kedokteran Universitas Basle pada tahun 1900.
Pada tahun 1923 ia berhenti menjadi dosen untuk mengkhususkan dirinya dalam riset
psikologi. Sejak 1906 ia sudah menulis surat kepada Sigmund Freud yang baru
dijumpainya, setahun kemudian terjadi pertemuan di Wina yang mengesankan kedua
belah pihak, sehingga terjadi tali persahabatan di antara mereka. Freud begitu
menaruh kepercayaan kepada Jung, sehingga Jung dianggap sebagai orang yang
patut menggantikan Freud di kemudian hari. Meskipun mengambil beberapa pendapat
gurunya, Jung tidak sepenuhnya sependapat dengan Freud, terutama karena gurunya
tersebut terlalu berorientasi pada aspek seksualitas, unsur biologis, dan aspek
realitas yang di dalamnya menjelaskan teorinya (teori psikoseksual). Sedangkan Jung
memaparkan teorinya dengan memberikan pada pengalaman religius serta
penghargaan dalam hal-hal spiritual.
Pandangan Sigmund Freud
|
Pandangan Carl Jung
|
·
Psikoseksual, psikoanalisis
|
·
Psikoanalisis
|
·
Dipengaruhi
hal-hal yang sifatnya realitas, keduniaan semata.
|
·
Dipengaruhi
mistisisme, metafisika, dan pengalaman religius, adanya penghargaan pada hal
religius
|
·
Penekanan pada libido,
seksualitas dan mekanistis-biologis. Dipengaruhi dengan perkembangan seksual manusia
mulai dari kanak-kanak (oral, anal,
phallic, latency, genital).
|
·
Libido hanya
menandakan energi seksual, tetapi semua aspek emosi memberikan dorongan bagi proses
kehidupan, dari aktivitas seksual sampai penyembuhan.
|
·
Menekankan Id, Ego, dan Superego.
|
·
Menekankan conciousness (kesadaran), unconciousness (ketidaksadaran
pribadi), collective unconsciousness,
Personal autonomous complex
|
·
Id
Komponen kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Id adalah sumber segala energi
psikis, sehingga komponen utama kepribadian, lapar, haus dst.
|
·
collective unconciousness (ketidaksadaran kolektif). wilayah kekuatan jiwa (psyche) yang luas dan dalam, mengatur
empat fungsi psikologis, yaitu sensasi, intuisi, pikiran, dan perasaan,
mengandung warisan memori-memori rasial, leluhur, dan historis.
|
·
Ego
Komponen kepribadian yang bertanggung jawab menangani
dengan realitas. Ego berkembang dari id dan memastikan dorongan id dapat
diterima di dunia nyata. Fungsi ego aada dalam pikiran sadar, prasadar, dan
tidak sadar.
|
·
Ego merupakan
suatu kompleks yang terletak di tengah-tengah kesadaran, yakni keakuan.
|
·
Superego
Komponen kepribadian dari semua standar internalisasi
moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat termasuk
perasaan benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat
penilaian.
·
unconsius
merupakan fasilitas storage bagi
penekanan hasrat seksualitas yang dapat mengakibatkan patologi atau sakit
mental.
|
·
Personal autonomous complex atau archetype sebagai
bagian dari dari kekuatan jiwa. Konsep untuk memahami simbol mimpi, dapat
menjelaskan mimpi yang memiliki makna universal, berlaku bagi semua orang
·
Terdapat persona,
bayang-bayang, anima, dan animus. Hal-hal inilah yang muncul dalam mimpi,
dalam bentuk figur-figur yang dikenal atau tidak dikenal oleh orang yang
bermimpi.
|
Dalam terapi psikologi sekuler, gagasan tentang unconscious umumnya sudah dapat diterima
dan digunakan oleh para psikologi. Namun para ahli psychoanalytic berpendapat
bahwa psikologi perilaku lebih berhasil dalam
mengobati penyakit mental dibandingkan
terapi psikologi model Freud atau Jung. Hasil kerja keduanya dipraktikan dalam
klinik psikologi modern dan merupakan awal dari praktik psikiatri. Keduanya
merupakan praktik psikologi yang tidak lagi menjawab siapakah manusia?
Bagaimana pandangan Kristen tentang
manusia?
Pertanyaan dari pembahasan tentang
manusia haruslah menjawab pertanyaan tentang siapakah manusia. Pendekatan
tentang permasalahan manusia tidaklah tuntas bila tidak dapat menjawab apa dan
siapa itu manusia. Manusia merupakan puncak ciptaan Allah karena ia diciptaka
dalam gambar dan rupa Allah, memiliki akal budi dalam Kej 1:26, Yak 3:9). Manusia
adalah “makhluk yang hidup” yang dihembuskan oleh Allah suatu nafas kehidupan
(Kejadian 2:7), manusia yang terdiri
dari tubuh dan roh (jiwa). Tubuh dan roh dapat kita bedakan namun tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya dalam keterpaduanya sebagai manusia.
Manusia telah jatuh ke dalam dosa,
karena pemberontakannya. Paulus
mengatakan bahwa secara natur setiap manusia telah jatuh ke dalam dosa. Sebab itu,
sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu
juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa (Rm 5:12). Lebih
spesifik lagi bahwa manusia “secara natur anak-anak durhaka” dan “orang-orang
yang harus dimurkai”, Sebenarnya dahulu
kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa
nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada
dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang
lain. (Ef. 2:3).
Allah
sangat mengasihi manusia, melalui karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, kita
diperdamaikan dan diselamatkan oleh Allah. Barang siapa percaya bahwa Yesus
adalah Tuhan dan juru selamat maka ia akan mengalami kelahiran baru. Anak harus
berjumpa dengan kasih dan anugerah Tuhan dalam menemukan peran dan panggilan
hidupnya di dunia. Orang berdosa termasuk hitungan Allah. yang dihitung
Allah, adalah akal budi atau hatinya. Karya penebusan Kristus termasuk
menyucikan pikiran yang berbentuk akal budi (mind). Akal budi adalah bagian pribadi
manusia yang bersifat kekal di dalam kekekalan manusia kematian hanyalah
memindahkan posisi manusia dalam dunia roh.
Penebusan Kristus menguduskan akal
budi manusia dan mengisinya dengan pikiran Kristus ‘Sebab: "Siapakah yang
mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami
memiliki pikiran Kristus’ (1Kor 2:16). Akal budi manusia harus disucikan oleh
Kristus dalam pikiran Kristus. Dalam penebusan Kristus roh manusia harus berada
dalam ketaatan kepada Pencipta-Nya memancarkan segala kebajikan, kebenaran, dan
kekudusan “dan mengenakan manusia baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan
yang sesungguhnya” (Ef. 4:24), serta terdapat dalam “dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kol.
3:10).
Penutup
Dengan memiliki pikiran Kristus
dalam akal budi manusia baru, kita dapat memahami rencana Allah yang sempurna
dalam kehidupan kita. Otak dan pikiran manusia terbatas dan akan lenyap karena
kematian tetapi akal budi (mind) di dalam
roh adalah kekal. Akal budi kita yang diisi dengan pikiran Kristus, menjadikan kita sebagai anak Tuhan bertumbuh,
berkembang, dan berbuah dalam hidup yang diperkenan Tuhan. Akal budi Kristen
perlu dibangun dalam tugas panggilan pendidikan Kristen, Christian mind harus disampaikan dalam tugas dan panggilan pendidik
Kristen. Kita diberikan kuasanya menjadi anak-anak Allah. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh 1:12).
Akal budi manusia harus seturut
dengan Kristus, diisi dengan pikiran Kristus dan bukan dengan filsafat atau
pandangan-pandangan sekuler tentang manusia seperti teori psikoanalisis Freud
dan Jung. Memahami manusia tanpa
kehadiran karya penebusan kristus di dalamnya adalah kesia-siaan. Alkitab
menjelaskan bahwa “Hati-hatilah, supaya
jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut
ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kol.
2:8).