Jumat, 16 Oktober 2015

Dangerous Method dan pandangan Kristen tentang manusia



A Dangerous Method dan
Pandangan Kristen tentang Manusia
 Dr. Khoe Yao Tung, MSc.Ed, M.Ed
                 
Pernah melihat film psikologi A Dangerous Method, film ini adalah kisah antara Freud dan Jung, dua orang yang sebenarnya berbeda metode dalam memberikan terapi psikologisnya. A Dangerous Method adalah film dengan latar belakang sejarah psikologi yang dibuat tahun 2011, film ini disutradarai oleh David Cronenberg dan dibintangi oleh Keira Knightley, Viggo Mortensen, Michael Fassbender, dan Vincent Cassel. Film A Dangerous Method merupakan kisah tentang ilmuwan psikologi Sigmund Freud dan Carl Jung yang menangani pasien yang bernama Sabina Spielrein dengan cara yang berbeda.
Sabina Spielrein adalah seorang wanita muda yang sangat cantik. Sayang masa lalunya yang suram membuatnya jadi wanita dengan kondisi psikologis yang labil. Carl Jung berharap bisa menyembuhkan Sabina dengan menggunakan teori yang ditemukan Freud. Sayangnya, di tengah masa terapi, Jung dan Sabina terlibat hubungan yang tak seharusnya terjadi antara pasien dan dokter. Ketika Carl berusaha mengakhiri hubungan ini, saat itulah Freud menjadi orang ketiga dalam hubungan pribadi ini.

Siapa Freud dan Jung?
Sigmund Freud (1856-1939) adalah bapak psikoseksual, psikoanalisis, dokter, ahli ilmu faal, dan pemikir psikologi kelahiruan Austria yang berpengaruh di awal abad kedua puluh. Awalnya Freud bekerjasama dengan Joseph Breuer dalam memaparkan bahwa pikiran manusia sebagai sistem energi yang kompleks. Freud menekankan konsep alam bawah sadar, tahapan perkembangan seksualitas anak, dan represi manusia. Teorinya mengusulkan rekening tripartit dari pikiran semua struktur bagian dari kerangka konseptual dan terapi. Teorinya yang radikal menjadi acuan untuk memahami perkembangan psikologis manusia dan pengobatan kondisi mental yang abnormal. Meskipun beberapa manifestasi psikoanalisis yang ada saat ini, secara mendasar dapat ditelusuri langsung kembali pada pemikiran Freud. Teorinya memiliki implikasi besar pada berbagai bidang psikologi, antropologi, semiotika, dan seni. Namun, hasil pemikiran Freud yang terpenting adalah psikoanalisis, ia menyatakan ilmu tentang pikiran manusia merupakan subyek perdebatan kritis dan kontroversi dalam psikologi. Metode konselingnya lebih banyak “gali akar” masalah dengan mengungkap kasus-kasus lamanya dan membongkarnya dengan memberikan kesadaran bagi pasiennya, dengan terapi dan sugesti mentalnya.
Carl Gustav Jung (1875 -1961) adalah seorang psikiater Swiss dan pendiri psikologi analitis. Tulisan pertama psikologinya tentang pikiran manusia paling banyak dibaca masyarakat di abad kedua puluh. Pengaruhnya telah terbukti monumental, implementasinya beragam seperti yang dilakukan bersama-sama Sigmund Freud, walaupun pendekatan psikoterapi keduanya cukup berbeda. Jung menganggap conciousness merupakan bagian penting untuk perkembangan psikologis. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam meneliti aspek kesadaran dan kehidupan, seperti diungkapkan dalam bentuk simbolik melalui mimpi dan pengalaman rohani lainnya. Ia menganggap teorinya dapat diterapkan untuk orang-orang dengan gangguan mental, Berbeda dengan Freud yang menekankan aspek libido dan seksualitas. Jung memberikan tempat pada pengalaman religius pribadinya, ia menulis dengan rinci, hubungannya bersama dengan Tuhan, di dalam otobiografinya. Namun, ia tidak memasukan konsep religiusitas agama secara eksplisit dalam teori psikologinya.

Perbedaan kedua teorinya
Carl Gustav Jung bisa disebut tidak langsung sebagai murid Sigmund Freud. Jung dilahirkan pada tahun 1875 di Kesswil dan meninggal pada tahun 1961 di Kusnach, Swiss. Ia lulus dari Fakultas kedokteran Universitas Basle pada tahun 1900. Pada tahun 1923 ia berhenti menjadi dosen untuk mengkhususkan dirinya dalam riset psikologi. Sejak 1906 ia sudah menulis surat kepada Sigmund Freud yang baru dijumpainya, setahun kemudian terjadi pertemuan di Wina yang mengesankan kedua belah pihak, sehingga terjadi tali persahabatan di antara mereka. Freud begitu menaruh kepercayaan kepada Jung, sehingga Jung dianggap sebagai orang yang patut menggantikan Freud di kemudian hari. Meskipun mengambil beberapa pendapat gurunya, Jung tidak sepenuhnya sependapat dengan Freud, terutama karena gurunya tersebut terlalu berorientasi pada aspek seksualitas, unsur biologis, dan aspek realitas yang di dalamnya menjelaskan teorinya (teori psikoseksual). Sedangkan Jung memaparkan teorinya dengan memberikan pada pengalaman religius serta penghargaan dalam hal-hal spiritual.

Pandangan Sigmund Freud
Pandangan Carl Jung
·   Psikoseksual, psikoanalisis
·       Psikoanalisis
·   Dipengaruhi hal-hal yang sifatnya realitas, keduniaan semata. 
·       Dipengaruhi mistisisme, metafisika, dan pengalaman religius, adanya penghargaan pada hal religius
·   Penekanan pada libido, seksualitas dan mekanistis-biologis. Dipengaruhi dengan perkembangan seksual manusia mulai dari kanak-kanak (oral, anal, phallic, latency, genital).
·       Libido hanya menandakan energi seksual, tetapi semua aspek emosi memberikan dorongan bagi proses kehidupan, dari aktivitas seksual sampai penyembuhan.
·   Menekankan Id, Ego, dan Superego.
·       Menekankan conciousness (kesadaran), unconciousness (ketidaksadaran pribadi), collective unconsciousness, Personal autonomous complex
·   Id
Komponen kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian, lapar, haus dst.

·       collective unconciousness (ketidaksadaran kolektif). wilayah kekuatan jiwa (psyche) yang luas dan dalam, mengatur empat fungsi psikologis, yaitu sensasi, intuisi, pikiran, dan perasaan, mengandung warisan memori-memori rasial, leluhur, dan historis.
·   Ego
Komponen kepribadian yang bertanggung jawab menangani dengan realitas. Ego berkembang dari id dan memastikan dorongan id dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego aada dalam pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
·       Ego merupakan suatu kompleks yang terletak di tengah-tengah kesadaran, yakni keakuan.
·   Superego
Komponen kepribadian dari semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat termasuk perasaan benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
·   unconsius merupakan fasilitas storage bagi penekanan hasrat seksualitas yang dapat mengakibatkan patologi atau sakit mental.
·       Personal autonomous complex atau archetype sebagai bagian dari dari kekuatan jiwa. Konsep untuk memahami simbol mimpi, dapat menjelaskan mimpi yang memiliki makna universal, berlaku bagi semua orang
·       Terdapat persona, bayang-bayang, anima, dan animus. Hal-hal inilah yang muncul dalam mimpi, dalam bentuk figur-figur yang dikenal atau tidak dikenal oleh orang yang bermimpi.

           
Dalam terapi psikologi sekuler, gagasan tentang unconscious umumnya sudah dapat diterima dan digunakan oleh para psikologi. Namun para ahli psychoanalytic berpendapat bahwa psikologi perilaku lebih berhasil dalam mengobati penyakit mental dibandingkan terapi psikologi model Freud atau Jung. Hasil kerja keduanya dipraktikan dalam klinik psikologi modern dan merupakan awal dari praktik psikiatri. Keduanya merupakan praktik psikologi yang tidak lagi menjawab siapakah manusia?

Bagaimana pandangan Kristen tentang manusia?
Pertanyaan dari pembahasan tentang manusia haruslah menjawab pertanyaan tentang siapakah manusia. Pendekatan tentang permasalahan manusia tidaklah tuntas bila tidak dapat menjawab apa dan siapa itu manusia. Manusia merupakan puncak ciptaan Allah karena ia diciptaka dalam gambar dan rupa Allah, memiliki akal budi dalam Kej 1:26, Yak 3:9). Manusia adalah “makhluk yang hidup” yang dihembuskan oleh Allah suatu nafas kehidupan (Kejadian 2:7), manusia  yang terdiri dari tubuh dan roh (jiwa). Tubuh dan roh dapat kita bedakan namun tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya dalam keterpaduanya  sebagai manusia.
Manusia telah jatuh ke dalam dosa, karena pemberontakannya. Paulus mengatakan bahwa secara natur setiap manusia telah jatuh ke dalam dosa.  Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa (Rm 5:12). Lebih spesifik lagi bahwa manusia “secara natur anak-anak durhaka” dan “orang-orang yang harus dimurkai”,  Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. (Ef. 2:3). 
            Allah sangat mengasihi manusia, melalui karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, kita diperdamaikan dan diselamatkan oleh Allah. Barang siapa percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat maka ia akan mengalami kelahiran baru. Anak harus berjumpa dengan kasih dan anugerah Tuhan dalam menemukan peran dan panggilan hidupnya di dunia. Orang berdosa termasuk hitungan Allah. yang dihitung Allah, adalah akal budi atau hatinya. Karya penebusan Kristus termasuk menyucikan pikiran yang berbentuk akal budi  (mind). Akal budi adalah bagian pribadi manusia yang bersifat kekal di dalam kekekalan manusia kematian hanyalah memindahkan posisi manusia dalam dunia roh.
            Penebusan Kristus menguduskan akal budi manusia dan mengisinya dengan pikiran Kristus ‘Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus’ (1Kor 2:16). Akal budi manusia harus disucikan oleh Kristus dalam pikiran Kristus. Dalam penebusan Kristus roh manusia harus berada dalam ketaatan kepada Pencipta-Nya memancarkan segala kebajikan, kebenaran, dan kekudusan “dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Ef. 4:24), serta terdapat dalam “dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kol. 3:10).

Penutup
            Dengan memiliki pikiran Kristus dalam akal budi manusia baru, kita dapat memahami rencana Allah yang sempurna dalam kehidupan kita. Otak dan pikiran manusia terbatas dan akan lenyap karena kematian tetapi akal budi (mind) di dalam roh adalah kekal. Akal budi kita yang diisi dengan pikiran  Kristus, menjadikan kita sebagai anak Tuhan bertumbuh, berkembang, dan berbuah dalam hidup yang diperkenan Tuhan. Akal budi Kristen perlu dibangun dalam tugas panggilan pendidikan Kristen, Christian mind harus disampaikan dalam tugas dan panggilan pendidik Kristen. Kita diberikan kuasanya menjadi anak-anak Allah. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh 1:12).
            Akal budi manusia harus seturut dengan Kristus, diisi dengan pikiran Kristus dan bukan dengan filsafat atau pandangan-pandangan sekuler tentang manusia seperti teori psikoanalisis Freud dan Jung. Memahami  manusia tanpa kehadiran karya penebusan kristus di dalamnya adalah kesia-siaan. Alkitab menjelaskan bahwa “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kol. 2:8).